BAB 1. Struktur serta Bentuk Daun, Batang, Akar, dan Bunga
A. DAUN/FOLIUM
Apabila kita memperhatikan suatu
tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita maka yang tampak lebih dahulu adalah
daun-daunnya. Hal ini disebabkan pada umumnya bagian terbesar dari
tumbuh-tumbuhan adalah berupa daun. Daun-daun itu sebagian besar berwarna hijau
karena mengandung klorofil.
Bentuk daun biasanya tipis,
melebar, berwarna hijau, terdapat pada bagian buku-buku batang dan selalu
menghadap ke atas agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya.
Keadaan daun yang sedemikian itu
sesuai dengan fungsi daun, yaitu untuk:
1.
Asimilasi
: Pengolahan zat-zat makanan
2. Resorbsi
: pengambilan zat-zat makanan (CO2)
3.
Respirasi:
pernapasan.
4.
Transpirasi : penguapan air.
Pada satu tangkai daun, ada yang:
1.
hanya
mempunyai satu daun saja, disebut daun tunggal
(Gambar 1.1) Contoh: daun nangka (Artocarpus
integra Merr.).
2.
Mempunyai
beberapa helai daun disebut daun majemuk
(folium compositum).
Contoh: daun belimbing (Averrhoa carambola L.).
Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas satu per satu.
1. Daun
Tunggal (Folium Simplex)
Apabila kita perhatikan daun keladi/talas (Colocasia esculenta Urb.),
Gambar 1.1b tampak adanya helaian daun (lamina),
tangkai daun (petiolus) dan upih/pelepah (vagina). Daun yang mempunyai 3 bagian
tersebut
dinamakan daun lengkap. Tumbuhan yang mempunyai
daun lengkap tidak banyak jenisnya.
Jika
tumbuh-tumbuhan mempunyai satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut
dinamakan daun tidak lengkap. Tumbuhan yang mempunyai daun tidak lengkap banyak
jenisnya. Susunan daun tidak lengkap mempunyai beberapa kemungkinan:
a.
Hanya
terdiri dari tangkai dan helaian daun saja, disebut daun bertangkai.
Contoh: daun nangka (Artocarpus integra Merr.) (Gambar 1.1a).
Sumber: Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (1990).
Gambar 1.1.
Macam-macam Daun Tunggal
b. Hanya terdiri dari upih dan helaian saja,
disebut daun berpelepah/berupih.
Contoh: daun tebu (Saccharum officinarum L.)
(Gambar. 1.2).
c. Hanya terdiri dari helaian saja, disebut daun duduk (sessilis). Contoh: daun biduri (Calotropis gigantea R.Br) (Gambar 1.3).
Sumber: Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (1990).
Gambar 1.2.Daun yang Berupih Gambar 1.3.Daun yang Duduk
2. Bentuk
Daun (Circum Scriptio)
Berdasarkan
letak bagian yang
terlebar dari helaian
daun maka ada
empat golongan daun, yaitu
sebagai berikut.
a.
Bagian
yang terlebar terdapat kira-kira di tengah-tengah helaian daun (Gambar 1.4).
1)
Bulat/bundar
(orbicularis) jika panjang : lebar = 1 : 1
Contoh: daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce).
2)
Perisai
(peltatus), daun yang mempunyai tangkai daun yang tertanam pada bagian tengah
helaian daun.
Contoh: daun talas/keladi (Colocasia esculenta Urb.)
3)
Jorong
(ovalis/ellipticus) jika panjang : lebar = (11/2 - 2) : 1
Contoh: daun nangka (Artocarpus integra L.)
4)
Memanjang
(oblongus) jika panjang : lebar = (2 1/2 - 3) : 1
Contoh: daun srikaya (Annona squamosa L.)
5)
Lanset
(lanceolatus) jika panjang : lebar = (3-5) : 1
Contoh: daun kamboja (Plumier)
Sumber: Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (1990).
Gambar 1.4.
Bentuk-bentuk Daun dengan Bagian yang
Terlebar ± di Tengah-tengah
a.
Daun yang bulat |
c. |
Daun jorong |
a+b.
Daun bangun perisai |
d. |
Daun memanjang |
|
e. |
Daun bangun lanset |
b.
Bagian
yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun.
1)
Pangkal
daun tidak bertoreh (Gambar 1.5)
a)
Bundar
telur (ovatus)
Contoh: daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
b)
Segitiga
sama kaki (triangularis)
Contoh: daun bunga pukul 4 ( Mirabilis jalapa L.)
c)
Segitiga
sama sisi (deltoideus/delta)
Contoh: daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook. et. Arn.)
d)
Belah
ketupat (rhomboideus)
Contoh: daun bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Sumber: Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (1990).
Gambar 1.5.
Tengah-tengah dengan Pangkal Tidak Bertoreh
a Bangun bulat telur
b Bangun delata
c & d. Bangun segitiga
e. Bangun belah ketupat
2)
Pangkal
daun bertoreh/berlekuk (Gambar 1.6)
a)
Jantung
(cordatus): bulat telur dengan pangkal daun bertoreh.
Contoh: daun waru ( Hibiscus tiliaceus L.)
b)
Bangun
ginjal (reniformis): daun pendek lebar, ujung membulat/tumpul.
Contoh: daun pegagan/kaki kuda (Centella asiatica Urb.)
c)
Bentuk
anak panah (sagittatus): daun tidak terlalu lebar, ujung tajam, pangkal daun
lancip, demikian pula bagian pangkal daun di kiri dan kanan.
Contoh: daun enceng (Sagittaria sagittifolia L.)
d)
Tombak
(hastatus): seperti bangun sagitatus, tetapi bagian bawah pangkal daun di kanan
dan kiri tangkai mendatar. Contoh: daun wewehan (Monochoria hastata Solms.)
e)
Bertelinga
(auriculatus): seperti hastatus, tetapi pangkal daun di kiri kanan tangkai
membulat.
Contoh: Daun tempuyung (Sonchus asper Vill.)
Sumber: Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (1990).
Gambar 1.6.
Bentuk-bentuk Daun dengan Bagian yang Terlebar di Bawah Tengah-tengah dengan Pangkal yang Bertoreh
a. Bangun jantung
b. Bangun ginjal
c. Bangun anak panah
c.
Bagian
yang terlebar di atas tengah-tengah helaian daun (Gambar 1.7)
1)
Bulat
telur terbalik (obovatus)
Contoh: daun sawo kecik ( Manilkara kauki Dub. )
2)
Bangun
jantung terbalik (obcordatus)
Contoh: daun semanggi gunung (Oxalis corniculata L. )
3)
Pasak/segitiga
terbalik (cuneatus)
Contoh: daun semanggi (Marsilea crenata Presl.)
4)
Bangun
solet/sudip (spathulatus)
Contoh: daun lobak (Raphanus sativus L.)
Komentar
Posting Komentar
Pembaca Yth, silahkan sampaikan komentar anda dengan jelas dan lugas. tidak diperkenankan menyampaikan komentar yang menghujat, merendahkan harkat dan martabat manusia, pornografi, SARA, politik praktis dan beriklan. Terima kasih